Sabtu, 01 November 2008

Agus Rochdianto, SE, S.PKP Si Pelawak yang Jadi Wartawan



Agus Rochdianto lahir di Bumi Kartini, kota Jepara, 22 Februari 1964. Sekolah SD – SMP ditempuh di kota kelahirannya. Setelah itu remaja bertubuh kecil ini lantas sekolah di SUPM Bogor dan lulus tahun 1983. Ketika hidup di asrama Cikaret selama tiga tahun, Agus bersama Arifuddin Ali, Aep Gumiwa dan Suyatna dikenal Pak (Bang) Walson sebagai Trouble Maker (pembuat masalah). Di antaranya menjadikan kamar mandi sebagai "dapur rahasia" untuk memasak jagung atau singkong hasil "operasi malam" di kebun sekitar asrama.
Sejak duduk di kelas I SUPM, Agus bersama gengnya juga belajar "ilmu kanuragan" dari Kang Ucup (Yusuf) di Cikaret atas. Hasilnya, Agus yang sejak kelas satu menjadi pelawak bersama Suyatno, Bambang Gunadi dan Selam pada acara-acara di kampus ini akhirnya dikenal sebagai pawang ular. Hampir setiap minggu dia bersama gengnya berburu ular keluar asrama. "Meski dikenal sebagai pawang ular, namun kalau ditunjukin ulat dia pasti akan lari terbirit-birit," kata Aep saat reuni 2008 belum lama ini.
Pria humoris yang saat menjadi siswa SUPM dikenal sebagai pelawak ini, setamat dari SUPM Bogor akhirnya menjadi PPL Perikanan di Kabupaten Tabanan, Bali. Sebagai PPL, pada tahun 1986 suami dari Siti Murni ini meraih penghargaan dari Menteri Pertanian sebagai PPL Perikanan Teladan II Tingkat Nasional. Berikutnya, penghargaan PPL Teladan Tingkat Provinsi Bali diterima pada tahun 1993 dan 2000 dari Gubernur Bali. Dari Pejabat Fungsional akhirnya ditarik menjadi Pejabat Struktural sebagai Kepala UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Penebel, kemudian menjadi Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, dan kini menjadi Kepala Seksi Pengkajian Teknologi pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan.
Selain sebagai PNS, dalam kesehariannya suami dari Siti Murni, S.PdI ini juga nyambi sebagai penulis. Awalnya menjadi penulis artikel perikanan di berbagai media massa dan kemudian juga mencoba menjadi penulis buku perikanan. Di antaranya adalah Budidaya Ikan di Jaring Kantong Terapung, Budidaya Ikan di Saluran Irigasi serta beberapa buku lagi. Berangkat dari menulis artikel di media massa, bapak dari Dimas Prasetyo Gusti dan Wahyu Pangestu Gusti ini, sejak tahun 1992 akhirnya menjadi wartawan sebuah koran mingguan di Bali.
Ditanya tentang pendidikan, pemilik email agusrochdianto@yahoo.com dan agusrochdianto@gmail.com ini mengaku sudah S2 karena sudah meraih gelar S1 dua kali. Sarjana Ekonomi (SE) diraihnya di Universitas Tabanan pada tahun 2005, sedangkan Sarjana Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (S.PKP) diraihnya dari Universitas Terbuka tahun 2007. Sebelumnya, pemilik blog www.agusrochdianto.multiply.com , www.agusrochdianto.blogspot.com dan www.agusrochdianto.wordpres.com ini pernah kuliah diploma 3 gratis di Diklat APP Malang cluster perikanan di Sidoarjo. Kepala Badan Diklatluh Deptan tahun 1992 memberinya pigam penghargaan sebagai lulusan terbaik I di APP Malang cluster perikanan.

3 komentar:

gun9 mengatakan...

bang, saya tertarik foto pake koran itu, gimana caranya ya?
kereeenn

supmbogor83 mengatakan...

"bang, saya tertarik foto pake koran itu, gimana caranya ya?
kereeenn"

Kunjungi saja www.photofunia.com

Wahyu Pangestu Gusti mengatakan...

My father, im proud of you😘😘