Rabu, 04 Maret 2009

Dana kita Untuk apa??

Sejauh ini, dana abadi kita menurut catatan saya sudah mencapai sekitar Rp. 7,5 - 8 jt-an. Yang jadi pertanyaan: dana ini mau diapakan? Masak mau disimpan di Bank saja? Kesepakatan kita adalah dana ini akan digunakan sebagai modal produktif yang akan dikelola oleh teman-teman. Jadi kalau ada teman yang ingin mengelola dana ini sangat diharapkan. Prinsipnya: dana jangan sampai hilang (artinya nggak boleh rugi.....he..he...), syukur-syukur ada bagi hasilnya.

Saya usulkan, bagi temans yang mau memanfaatkan dana ini harap mengajukan lewat Blog ini agar dapat diketahui oleh rekan yang lain. Persetujuan akan diberikan jika ada setidaknya 1 (satu) orang rekan lain yang mendukung rencana tersebut, juga melalui Blog. Kayaknya cukup fair ya...? Cuman, agak ribet kalee...

Hasil pengembangan ini nantinya akan digunakan untuk dana sosial (50%) dan sisanya untuk penumpukan modal sehingga rekan-rekan yang dapat dibantu untuk usaha semakin banyak.

Dana Abadi Kemang--Updated Maret 2009

Alhamdulillah, setelah luammaaaa banget nyari waktu pengin ke kota, akhirnya tanggal 19 Pebruari kemarin aku berhasil ke BSM dan ngecek saldo dana kita. Ternyata.....BELUM ADA LAGI transfer yang masuk. Artinya Saldo yang ada di BSM masih sama dengan bulan Januari 2009 (Lihat postingan sebelumnya ya....). Yang berubah adalah akibat mutasi internal Bank seperti Bagi hasil, zakat dan biaya administrasi. Saya tidak tahu saldo yang di BCA yang dikawal oleh Heru. Kalau Heru nggak kasih berita berarti juga stagnan, kalee. Gitu ya Her??

Oh...iya, perlu saya sampaikan kepada teman-teman bahwa dana kita disimpan di dua Bank, yakni BSM (a.n. Bambang Gunadi) dan BCA (rekening lama a.n. Heru Susanto dan Aep Gumiwa). Untuk yang BSM, saldo saat ini tercatat Rp. 2.451.637,70. Sisanya ada di BCA. Jumlah iuran sampai bulan Januari 2009 adalah Rp. 7.350.000,00.

Yang menarik dari rekening BSM adalah dari saldo sebelumnya sebesar Rp. 2.446.973,49 ternyata mendapat porsi bagi hasil sebesar Rp. 9.912.01 dipotong zakat sebesar Rp. 247,80 dan biaya administrasi sebesar Rp. 5.000,00. Artinya, hasil yang diperoleh masih dapat menutup biaya yang dikeluarkan. Atau dengan kata lain, dana kita lumayan aman.

Kalau yang di BCA, dengan asumsi pendapatan sama, tetapi dengan biaya administrasi sebesar Rp. 10.000,00 maka akan terjadi TEKOR. Kecuali ada usaha lain yang pendapatannya jauh lebih besar dari biayanya, saya USULKAN agar dana yang di BCA dipindahkan saja ke BSM. Tentu dengan resiko akan ada biaya penutupan rekening sebesar Rp 25.000,00 atau Rp. 50.000,00 ya..? Bagaimana pendapat rekan-rekan?